FOKUS PENGKAJIAN KEPERAWATAN BATU GINJAL
Riwayat Keperawatan dan Pengkajian Fisik Penderita Batu Ginjal:
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat
keperawatan yang perlu dikaji adalah:
1.
Aktivitas/istirahat:
Gejala batu ginjal:
-
Riwayat pekerjaan monoton, aktivitas fisik rendah,
lebih banyak duduk
-
Riwayat bekerja pada lingkungan bersuhu tinggi
-
Keterbatasan mobilitas fisik akibat penyakit sistemik
lainnya (cedera serebrovaskuler, tirah baring lama)
2.
Sirkulasi
Tanda batu ginjal:
-
Peningkatan TD, HR (nyeri, ansietas, gagal ginjal )
-
Kulit hangat dan kemerahan atau pucat
3.
Eliminasi
Gejala batu ginjal:
-
Riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya
-
Penrunan volume urine
-
Rasa terbakar, dorongan berkemih
-
Diare
Tanda batu ginjal:
-
Oliguria, hematuria, piouria
-
Perubahan pola berkemih
4.
Makanan dan cairan:
Gejala batu ginjal:
-
Mual/muntah, nyeri tekan abdomen
-
Riwayat diet tinggi purin, kalsium oksalat dan atau
fosfat
-
Hidrasi yang tidak adekuat, tidak minum air dengan
cukup
Tanda batu ginjal :
-
Distensi abdomen, penurunan/tidak ada bising usus
-
Muntah
5.
Nyeri dan kenyamanan:
Gejala batu ginjal:
-
Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri
tergantung lokasi batu ( batu ginjal menimbulkan nyeri dangkal konstan)
Tanda batu ginjal:
-
Perilaku berhati-hati, perilaku distraksi
-
Nyeri tekan pada area ginjal yang sakit
6.
Keamanan:
Gejala batu ginjal:
-
Penggunaan alkohol
-
Demam/menggigil
7.
Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala batu ginjal:
-
Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK kronis
-
Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya,
hiperparatiroidisme
-
Penggunaan antibiotika, antihipertensi, natrium
bikarbonat, alopurinul, fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan kalsium atau
vitamin.
1. Tes Diagnostik
Lihat
konsep medis.
- Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan, edema dan iskemia seluler.
- Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.
- Kekurangan volume cairan (resiko tinggi) b/d mual/muntah (iritasi saraf abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi.
- Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar